Contract: Dear, My self.

Epilog.

Hari ini, tanggal 14 Juni 2016, udah hampir 1,5 bulan aku kerja disini. alhamdulillah, betah walaupun sampe sekarang belum ada tantangan dari kerjaanya. hmm.

sebenernya aku punya 1 alasan kuat kenapa aku mau terima kerjaan disini yang kondisinya.. gak terlalu wah kaya tempat kerja temen-temen aku yang lain. Alasan itu udah jadi cita-cita/mimpi aku dari masuk kuliah, walaupun sempet give up sama mimpi aku itu di saat kuliah. Nah, sekarang aku dapet kesempatan buat ngejar mimpi itu. Dapetin beasiswa S2 di luar negeri, itu lah mimpi aku dari dulu. Mimpi yang akan aku raih sebagai bentuk tanggung jawab aku sebagai anak dari mamah-papah, mimpi yang mungkin bisa membayar perjuangan mamah-papah besarin aku. 

udah ngejalanin 1,5 bulan di sini, peluang untuk mengejar beasiswa itu sebenernya terbuka lebar! tapi kalian tau? aku selalu mengelak, dan memberi alasan pada diriku sendiri untuk me-nomer-dua-kan mimpi aku itu. padahal, aku tau, proses buat dapetin beasiswa S2 apalagi di luar negeri itu sangat amat gak gampang. banyak pejuang lain yang memperjuangkan mimpinya yang kebetulan sama dengan aku, lebih dari yang aku lakukan. sedangkan aku disini? duduk, membaca hal-hal yang mubadzir, males-malesan ngerjain Teofl. pfft. 

Terus salah siapa? ya AKU, DIRI AKU SENDIRI. gak ada yang lain. aku juga gabisa nuntut orang lain untuk terus ngasih semangat aku, support aku setiap saat, kalo dari aku-nya sendiri gak mau memperjuangin mimpi aku itu. 


Perjanjian.

Bismillahirrohmanirrohim, 

          ----------------------------------------------

1. Selalu inget Tanggung Jawab kamu sebagai anak pertama!
2. Terus semangat memperjuangkan mimpi kamu!
3. Berjuanglah untuk masa depanmu!