Ayo, lanjutkan perjalanan kita masing-masing
Di awal kita bertemu semua biasa saja, bahkan tidak ada yang spesial. Namun, waktu itu aku sempat terperanjak saat belum sebulan kita dekat, kita jadi teman curhat, kau bilang kalau aku lah orang yang sempat membuatmu goyah saat kau masih bersama orang lain. aku marah, aku kecewa. kenapa aku?. setelah aku pikir lagi, itu hanyalah sebuah perasaan, dan aku lebih memaafkan atas nama sebuah persahabatan. bukan, hanya teman.
semakin lama berjalan, aku tak tahu lagi apa yang ku rasakan. dia menjauh, dan aku.. mencari dia. aku peduli, aku butuh dia. dan disitu aku mulai kehilangan arah tentang arti kamu. sampai pertemuan itu, membuat hati kamu sadar, kalau yang kamu rasakan kepadaku lebih dari ini. dan kamu terus berusaha masuk ke dalam ruang hatiku. aku pun tak mencoba untuk mencegahnya. ah memang dasar Costumer service!.
dan saat ini bukan lagi membiarkan kamu masuk sendirian, akupun menemani mengeksplore isi hatiku. aku menjadi tour guide mu. tepat 28 hari pertemuan kita semua berubah, tatapanmu di malam itu begitu menyejukkan, hingga kamu memberanikan diri menggenggam tanganku tanpa seucap katapun, dan aku hanya bisa diam, antara bingung, malu, dan aku tidak tau harus berbuat apa, karena pada saat itu yang aku tahu tatapanmu begitu tulus dan perhatianmu begitu luar biasa. Seiring berjalannya waktu, aku memutuskan untuk memilihmu, tak ada lagi kata singgah di hati yang lain, karena aku percaya kamulah rumah tujuanku.
Banyak orang bertanya mengapa aku memilihmu? Kenapa bukan dia? Kenapa bukan ini? Kenapa bukan itu? Bahkan kamupun sering bertanya mengapa aku memilihmu, jawabannya tetap sama, karena hati yang telah memilih, dan aku tidak pernah tau apa alasannya. Sosokmu begitu berbeda dari mereka yang pernah singgah di hatiku, kamu hadir dengan kenyamanan itu.
Mengenalmu membuatku mengerti indahnya berjuang, jelan yang kita tempuh tak mudah, bahkan sesekali aku ingin kembali, namun aku selalu teringat dengan ucapan ini "jika kamu sudah memilih, maka bertanggung jawablah, hadapi apapun resikonya", kata-kata itu selalu membuatku bangkit untuk melanjutkan perjalanan kita. Tapi percayalah kamu, aku tidak pernah menyesal atas pilihanku, sesakit, sepahit apapun yang aku alami, aku tetap menerjemahkannya sebagai buah dari pilihan yang manis. Bersamamu aku mengerti bahwa cinta itu buka hanya sekedar senyum, tawa, bahagia, namun cinta itu belajar bagaimana kita harus berjuang, bagaimana kita harus ikhlas, sabar, dan bagaimana kita mempertahankan apa yang sudah menjadi pilihan.
Untukmu aku sampaikan banyak terima kasih, perjalanan kita telah mengajarkan aku tentang arti cinta itu sebuah perjuangan, tentang sebuah zona kenyamanan dan zona luar kenyamanan, tentang pengorbanan, mungkin.
Mungkin kita hanya sama-sama hanya menjadi tempat singgah setelah perjalanan panjang nan melelahkan yang telah kita lalui masing-masing sampai akhirnya kita bertemu di persimpangan. namun perjalanan kita masih panjang dan jalan kita berbeda, maka perjalanan ini memang harus kita lanjutkan.
ABOUT THE AUTHOR
Hello. Rianindaa here. Jakarta, 14 Mei 1994. hobi menulis, design dan travelling. welcome to my world and enjoy the page!
0 comments:
Post a Comment